OVERVIEW MANAGEMENT KEUANGAN
Laporan
Posisi Keuangan atau NERACA adalah suatu bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan atau entitas bisnis yang dihasilkan
dalam suatu periode akuntansi dimana menunjukkan posisi atas keuangan
perusahaan atau entitas bisnis tersebut pada akhir periode akuntansi.
Sederhananya NERACA adalah informasi mengenai alokasi
penggunaan dana perusahaan yang menjadi kebijakan invstasi perusahaan dan informasi tentang asal
sumber dana yang digunakan untuk membiayai investasi. Pada umumnya NERACA dibentuk minimal 1 tahun
sekali. Namun pembentukan NERACA dapat dilakukan pula per
1 semester, 1 triwulan dan bulanan tergantung pada kebutuhan perusahaan. Posisi Neraca
Keuangan terdiri atas 2 pos yaitu Aktiva (Aset) dan Pasiva. Dua pos tersebut terdiri atas 3 unsur yang terdiri atas aset (aktiva),
dan pada pos Pasiva terdiri atas kewajiban atau hutang (liabilitas), dan
ekuitas atau modal (equity).
MODEL NERACA KEUANGAN UNTUK MEMAHAMI MANAJEMEN KEUANGAN
Untuk melihat aktivitas usaha atau kegiatan operasional perusahaan telah berjalan
baik atau pun sebaliknya bisa kita lihat atau analisis melalui laporan keuangannya atau pada neracanya. Jika keuntungannya tinggi itu berarti kinerja
perusahaan dapat berjalan baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Namun jika terjadi
sebaliknya, maka perlu dilakukan evaluasi serta tindakan lanjutan.
Dari neraca tersebut maka dapat dilakukan berbagai kegiatan diantaranya perencanaan,
analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan yang merupakan peran dari MANAJER KEUANGAN. Lengkapnya MANAJER KEUANGAN bertugas mengambil keputusan yang berkaitan dengan pendanaan (financing) dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan alokasi dana tersebut untuk mendanai pembelian aset (investment). Di samping itu manajer keuangan juga mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan jangka pendek (liquidity).
FUNGSI MANAJER KEUANGAN |
Bentuk Neraca dalam laporan
keuangan perusahaan umumnya lebih sering menggunakan bentuk yang memanjang kebawah,
walaupun tidak jarang pula yang menggunakan bentuk neraca keuangan ke samping. Semuanya
boleh boleh saja diterapkan dalam neraca. Dalam penerapan bentuk suatu neraca
keuangan hendaknya disesuaikan bentuknya dengan jumlah pos akun yang digunakan
oleh perusahaan. Bentuk neraca yang membancang ke bawah lebih efektif untuk
digunakan apabila akun dalam perusahaan tersebut banyak. Bentuk Neraca keuangan yang memanjang ke
bawah ini biasa disebut dengan istilah bentuk Stafel. Perusahaan besar yang
memiliki pos atau akun yang banyak seringkali menggunakan bentuk ini. Dan
bentuk neraca yang menyamping disebut juga dengan Bentuk Skontro. Bentuk neraca model ini akan dengan mudah untuk diterapkan apabila akun dan
juga nilai yang ada pada perusahaan jumlahnya sedikit.
MENCIPTAKAN NILAI : MENINGKATKAN ALIRAN KAS MASUK
MODEL NERACA KEUANGAN UNTUK MEMAHAMI TUGAS MANAJER KEUANGAN
MENCIPTAKAN NILAI : MENINGKATKAN ALIRAN KAS MASUK
Aliran kas yang menjadi fokus manager keuangan berbeda dengan keuntungan akuntansi (accounting profit). Aliran kas yang harus diperhitungkan oleh manager keuangan. Keuntungan akuntansi dihasilkan dengan mempertemukan antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut (prinsip matching). Metode semacam itu tidak selalu memperhitungkan aliran kas yang timbul akibat transaksi yang terjadi.
Di samping mempertimbangkan dimensi jumlah aliran kas, manajer keuangan perlu memperhatikan dimensi aliran kas yang lain yaitu timing atau waktu dan risiko. Dimensi timing menunjukan bahwa aliran kas yang diterima saat ini mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan aliran kas yang diterima pada periode mendatang.
Untuk menciptakan nilai, manajer keuangan harus menciptakan aliran kas yang positif. Tiga dimensi aliran kas yang harus diperhatikan : besarnya (magnitude), timing, dan risiko. Aliran kas yang besar, diterima lebih awal, dan mempunyai risiko yang rendah, mempunyai nilai yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Di samping mempertimbangkan dimensi jumlah aliran kas, manajer keuangan perlu memperhatikan dimensi aliran kas yang lain yaitu timing atau waktu dan risiko. Dimensi timing menunjukan bahwa aliran kas yang diterima saat ini mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan aliran kas yang diterima pada periode mendatang.
Untuk menciptakan nilai, manajer keuangan harus menciptakan aliran kas yang positif. Tiga dimensi aliran kas yang harus diperhatikan : besarnya (magnitude), timing, dan risiko. Aliran kas yang besar, diterima lebih awal, dan mempunyai risiko yang rendah, mempunyai nilai yang lebih tinggi.
MAKSIMIMASI KEUNTUNGAN VERSUS MAKSIMIMASI NILAI SAHAM
Maksimimasi keuntungan dengan maksimimasi nilai saham dengan demikian merupakan dua hal yang berbeda. Nilai saham akan ditentukan oleh banyak faktor antara lain : keuntungan perusahaan, risiko, dan faktor lain. Harga saham yang terjadi merupakan konsensus yang terjadi di pasar keuangan terhadap prospek dan risiko perusahaan di masa mendatang. Harga tersebut mencerminkan informasi besarnya aliran kas, timing, risiko, dan lainnya yang dianggap relevan oleh investor.
MANAJER DAN PASAR KEUANGAN
Manajer keuangan akan berhubungan dengan pasar keuangan antara lain :
Maksimimasi keuntungan dengan maksimimasi nilai saham dengan demikian merupakan dua hal yang berbeda. Nilai saham akan ditentukan oleh banyak faktor antara lain : keuntungan perusahaan, risiko, dan faktor lain. Harga saham yang terjadi merupakan konsensus yang terjadi di pasar keuangan terhadap prospek dan risiko perusahaan di masa mendatang. Harga tersebut mencerminkan informasi besarnya aliran kas, timing, risiko, dan lainnya yang dianggap relevan oleh investor.
MANAJER DAN PASAR KEUANGAN
Manajer keuangan akan berhubungan dengan pasar keuangan antara lain :
- Manajer keuangan mencari dana dari pasar keuangan dengan jalan menerbitkan sekuiritas atau memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan. Pada dasarnya ada dua jenis sekuritas/instrumen dasar, yaitu : saham dan utang. Saham merupakan bentuk kepemilikan sedangkan utang merupakan pinjaman. Sisi kanan neraca keuangan meringkaskan sumber dana yang diperoleh oleh manajer keuangan.
- Dana tersebut kemudian diinvestasikan oleh manajer keuangan, membeli aset yang bisa menghasilkan kembalian. Sisi kiri neraca keuangan meringkaskan aset yang diperoleh manajer keuangan, dengan menggunakan yang diperoleh pada langkah 1 di atas.
- Aset tersebut menghasilkan kembalian (keuntungan)
- Sebagian dan dikembalikan ke pasar keuangan melalui medium yang berbeda-beda. Untuk pemegang saham, perusahaan membagikan dividen, sementara untuk pemegang utang perusahaan membagikan bunga dan mengembalikan pinjaman pokok utang.
- Sebagian kembalian (tingkat keuntungan) ditanamkan kembali oleh manajer keuangan ke dalam perusahaan. Kebijakan dividen akan membicarakan seberapa besar keuntungan dibagikan ke pemegang saham.
DAFTAR PUSTAKA
- Hanafi, Mamduh. 2014. Manajemen Keuangan Edisi 1. BPFE-YOGYAKARTA: Yogyakarta
- www.kajianpustaka.com diakses tanggal 29 September 2017
ok
BalasHapus